Bupati Ardiansyah Sulaiman Terangkan Konsep Ekonomi dalam Pengembangan Budaya
Kutim — Pesta adat dan budaya Wehea atau Lom Plai, yang diadakan setiap tahun oleh Suku Dayak Wehea di enam desa di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur telah membuktikan dampak positifnya terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
Acara itu nyatanya juga diikuti oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM di sekitar Kecamatan Muara Wahau.
Pada acara puncak 20 April, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik dan Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman turut mengunjungi para pelaku UMKM yang memajang berbagai hasil kerajinan tangan dan produk lainnya.
Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam kesempatan itu menyatakan bahwa kegiatan adat dan budaya ini bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata di daerah, sehingga dapat mendongkrak sektor perekonomian, terutama UMKM.
Partisipasi dua puluh hingga tiga puluh pelaku UMKM dalam acara tersebut kata Bupati, menunjukkan potensi ekonomi lokal yang dapat dikembangkan melalui kegiatan adat dan budaya.
“Ada sekitar dua puluh hingga tiga puluh pelaku UMKM yang berpatisipasi dalam even tersebut,” ucap orang nomor satu Kabupaten Kutai Timur itu.
Lebih jauh dirinya berharap agar kegiatan ini terus menggali ide dan inovasi setiap tahunnya, menjaga keunikan, dan menarik minat wisatawan untuk hadir. “Tetap mengangkat ide unsur kelokalan yang menjadi ciri khas daerah,” harapnya.
Selain itu, Ardiansyah juga meminta dukungan penuh masyarakat dan pihak lain untuk kegiatan Lom Plai agar dapat lebih baik di pelaksanaan berikutnya.
Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat terus meningkatkan perekonomian lokal sambil tetap mempertahankan unsur kearifan lokal sebagai ciri khas daerah.
“Ke depan harus bisa lebih menyenangkan lagi, sehingga bapak ibu sekalian saya berharap, masyarakat juga memberikan daya dukungnya kepada kegiatan l-kegiatan baik yang berupa adat budaya dan lain lain,” pinta Bupati. (ADV)
