banner Iklan

Legislator Kaltim Dorong Pembinaan Atlet Agar Dapat Bersaing di Kompetisi Nasional

Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi.

Samarinda, Gayamnews.com – Upaya serius terus dilakukan oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mempersiapkan para atlet menghadapi dua ajang penting, yaitu Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Nusa Tenggara.

Ketua Percasi Kaltim, yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, mengungkapkan bahwa fokus utama mereka adalah membangun potensi atlet-atlet muda agar bisa tampil bersaing di level nasional maupun internasional.

“Fokus utama kami adalah pengembangan atlet muda agar dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ujar Reza saat ditemui, Senin (19/5/2025).

Reza menekankan pentingnya proses pembinaan yang konsisten untuk menumbuhkan prestasi para pecatur muda.

“Meskipun atlet kita menghadapi tantangan dalam kompetisi, keberhasilan beberapa atlet Kalimantan Timur yang masuk dalam sepuluh besar Java Fide Rating menunjukkan potensi yang luar biasa,” jelasnya.

Sejumlah nama sudah mulai dikenal berkat prestasinya, baik di kategori putra maupun putri. Di antaranya ada Chelsea Monica dan Epi yang tampil menonjol di sektor putri, serta Waji Adam dan Sultan yang menunjukkan performa kuat di kategori putra.

Reza menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan menyelenggarakan program pelatihan intensif yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober atau November mendatang.

Program ini diharapkan mampu mendongkrak rating atlet sekaligus membuka peluang bagi mereka untuk mengejar gelar Grandmaster.

“Melalui program pelatihan yang direncanakan di bulan Oktober atau November, kami berupaya untuk meningkatkan rating dan memberikan kesempatan bagi atlet kami untuk mencapai gelar Grandmaster,” terangnya.

“Kami percaya, dengan pelatihan yang tepat dan dukungan yang konsisten, beberapa nama seperti Pak Sugeng dan Chelsea Monica dapat segera mewujudkan impian mereka,” sambung Reza.

Meskipun Kaltim Fide Rating yang baru-baru ini digelar di Samarinda menunjukkan adanya progres, Reza menyadari bahwa pekerjaan rumah masih banyak, terutama untuk meningkatkan performa secara menyeluruh dari para atlet.

Penilaian dalam olahraga catur memang tidak hanya dinilai dari kemenangan dalam pertandingan, namun juga dari rating yang didapatkan selama kompetisi berlangsung.

Untuk itu, pihak Percasi Kaltim menegaskan komitmennya dalam terus melakukan pembinaan jangka panjang guna mencetak atlet berprestasi.

Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) atau Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov), yang akan membahas secara mendalam roadmap pembinaan atlet di wilayah Kaltim.

Target jangka panjang dari program pembinaan ini adalah melahirkan pecatur yang mampu menyandang gelar Grandmaster. Untuk mencapai itu, seorang atlet setidaknya harus memiliki rating minimal 2300.

Terkait batasan usia, Reza memberikan tanggapannya mengenai kemungkinan Chelsea Monica yang berusia 30 tahun ikut serta dalam Porprov.

“Kalau Chelsea berusia 30 tahun saat Porprov, itu tergantung kebijakan dari masing-masing daerah. Namun, kami lebih mengutamakan atlet muda dari pengcab untuk mewakili Kalimantan Timur,” pungkas Reza. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *