LBAK Dikukuhkan Menjaga dan Lestarikan Adat Kutai
Kutim – Lembaga Budaya Adat Kutai (LBAK) Kutai Timur (Kutim) akan dikukuhkan di Gedung Serba Guna, Sangatta, Selasa (5/3).
Ketua LBAK Kutim Rusdi Noor menyebut, pihaknya berupaya untuk melestarikan adat budaya Kutai di tanah leluhur Kutai, dalam hal ini Kutai Timur.
Keberadaan LBAK menjadi penanda bahwa adat Kutai harus terus dilestarikan, dan orang Kutai harus bisa terlibat dalam pelestarian itu, serta mampu berkontribusi untuk daerah.
“Terlebih lagi saat ini keberadaan IKN Nusantara di Kaltim menjadi magnet sekaligus pusat bagi seluruh pembangunan di Indonesia. Kita warga Kutai harus bisa menyambut ini dengan bersungguh-sungguh, supaya tidak menjadi penonton di kampung sendiri,” tegas Rusdi.
Inisiator LBAK ini, kata Rusdi, ialah Awang Faroek dan Isran Noor bersama Kesultanan Kutai. Di Provinsi Kaltim, LBAK sudah didirikan sejak 1 Desember 2012, kemudian pengukuhan ketua LBAK di 10 kabupaten/kota, dilakukan secara serentak dan simbolis di Lamin Etam, pada September 2023.
Tujuannya untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Kaltim pada umumnya, dan masyarakat Kutai pada khususnya. Serta meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan mengelola sumber daya alam (SDA) berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal budaya adat Kutai.
Terpisah, panitia acara, Hendra menjelaskan bahwa LBAK ini memiliki tujuan untuk merevitalisasi serta menguatkan lembaga adat Kutai di kancah nasional hingga internasional.
“Tujuannya, ingin menonjolkan dan menguatkan, terutama bahasa Kutai, adat istiadat, tarian, musik dan lainnya yang berkaitan dengan adat Kutai ini,” tambahnya.
Kata dia, agenda ini sangat spesial, mengingat dihadiri banyak tokoh besar Kutai. Seperti Sultan Drs Aji Muhammad Arifin, Prof Awang Faroek Ishak, Dr H Isran Noor, H Adji Pangeran Rudy, hingga Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Tak hanya itu, menurutnya, pihaknya pun akan berupaya mengangkat LBAK menjadi skala internasional dengan bersinergi bersama kementerian.
“Banyak tokoh besar yang akan hadir, itulah spesialnya LBAK. Bahkan kami juga bersinergi dengan kementerian untuk mengangkat proker nasional hingga internasional. Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat, terutama tokoh adat dan budaya Kutai yang ada di desa-desa mau pun kecamatan di Kutim untuk turut hadir. Mari kita sukseskan acara etam,” imbuhnya.
Sementara itu, sekretaris panitia pengukuhan, Dony Evriady mengungkapkan harapan pengembangan LBAK ini dengan tujuan edukasi ke seluruh elemen masyarakat di Kutai Timur. Terutama dapat menjangkau seluruh pelajar.
“Dengan adanya revitalisasi, kami harap ke depan bahasa Kutai bisa masuk menjadi kurikulum pelajaran. Kami juga punya potensi untuk bisa masuk dan bekerja sama ke sekolah-sekolah, serta membangun kerja sama dengan Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Dony juga ingin agar pengurus LBAK dapat menyongsong hingga terbentuknya pengurus di desa dan di kecamatan, namun tidak dengan melibatkan unsur politik.
“Ke depan juga kami akan membuat cabang hingga ke kecamatan dan desa. Hal ini sudah didukung Kemendagri. Kami akan merangkul adat dan budaya lain, bersinergi untuk memperkuat bahwa Kutai Timur ini tanahnya Kutai,” katanya (*)