banner Iklan

Mengenal Budaya Jawa: Bahasa, Kesenian, Hingga Kekhasan Kulinernya

Sar
Budaya Jawa, wayang (dok: shutterstock)

Jawa — Budaya Jawa terbagi menjadi budaya dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan budaya yang dimiliki oleh Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ini merupakan salah satu warisan terbesar yang dimiliki Indonesia sampai saat ini. Menariknya, budaya Jawa membentuk karakteristik yang unik dan berbeda dengan budaya daerah lainnya di Tanah Air.

Sebagai salah satu suku bangsa terbesar yang dimiliki Indonesia, budaya Jawa punya cerita sejarah yang sangat menarik untuk dipelajari.

Sebab, budaya Jawa yang ada saat ini adalah warisan para leluhur di zaman dahulu. Lantas, apa semua budaya Suku Jawa bersifat asli? Tidak, lho!

Hadirnya budaya Jawa di Indonesia tidak lepas dari peran dan pengaruh ajaran Budha, Hindu, dan Islam.

Berikut ini Gayamnews bakal mengenalkan kepada kalian budaya khas Suku Jawa.

  1. Bahasa dan Aksara Jawa

Sebagian besar masyarakat Suku Jawa memakai Bahasa Jawa untuk berkomunikasi sehari-hari.

Menariknya, Bahasa Jawa mempunyai aturan intonasi dan kosa kata berdasarkan relasi antara pembicara dan orang yang diajak bicara yang lebih dikenal dengan sebutan unggah-ungguh.

Hal menarik lain tentang Bahasa Jawa adalah aksara Jawa yang telah ada sejak beratus tahun lalu.

Adapun tingkatan komunikasi dengan Bahasa Jawa yaitu ngoko yang merupakan bahasa agak kasar, biasanya dipakai untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih muda.

Tingkatan berikutnya adalah krama madya yang dipakai untuk orang sebaya. Terakhir adalah krama inggil atau bahasa formal yang digunakan untuk orang yang lebih tua atau disegani.

Sementara itu, aksara Jawa terdiri dari 20 huruf dengan ukiran yang unik. Ke-20 huruf tersebut memiliki arti “dua utusan yang setia dan sama saktinya saling berperang yang akhirnya mati bersama”.

  1. Kesenian Khas Jawa

Budaya Suku Jawa berikutnya adalah kesenian tradisional yang pastinya sangat beragam.

Akan tetapi, secara garis besar akar budaya seni Jawa hanya terdiri dari tiga kategori besar, yaitu Jawa Tengah dengan Ludruk, Banyumas dengan Ebeg, dan Jawa Timur dengan Reog.

  1. Seni Tari

Kesenian tari tradisional khas Jawa sangat banyak macamnya. Yogyakarta, misalnya, memiliki Tari Angguk dan Tari Golek Menak.

Lalu, Jawa Tengah dengan Tari Bambangan Cakil, Tari Emprak, Tari Kuda Lumping, Tari Krida Jati, dan Tari Sintren.

Banyumas dengan Tari Ebeg. Banyuwangi dengan Tari Gandrung, dan Jawa Timur dengan Tari Remo dan Tari Reog.

  1. Seni Musik

Kesenian musik khas Jawa disebut dengan Langgam Jawa. Seni musik ini adalah bentuk adaptasi dari musik aliran keroncong ke dalam musik khas Jawa.

Sementara alat musiknya disebut dengan gamelan yang merupakan kombinasi dari banyak alat musik, seperti gong, kendang, kempul, bonang, slenthem, gambang, kenong dan lainnya.

Gamelan sendiri dipakai oleh para Wali Songo sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam pada zaman dahulu.

  1. Wayang Kulit

Tak ketinggalan, ada pula kesenian wayang kulit yang memang tidak pernah lepas dari budaya Suku Jawa.

Wayang kulit digelar hingga semalam suntuk dengan cerita khas Jawa, seperti Ramayana atau Mahabharata.

Pertunjukan seni wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang dengan iringan musik gamelan dan nyanyian merdu dari para sinden, lengkap dengan lampu berwarna kuning yang menyorot langsung ke layar.

Selain gamelan, seni wayang kulit juga diyakini pernah digunakan oleh para Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam pada zaman dahulu.

  1. Senjata Tradisional

Suku Jawa juga memiliki senjata tradisional dengan bentuk unik, salah satunya adalah keris.

Keris sendiri termasuk dalam alat pusaka yang begitu penting karena dipercaya memiliki kekuatan atau kesaktian oleh masyarakat zaman dahulu.

Pembuatan keris dilakukan oleh Mpu dengan cara ditempa dan diberi mantra.

Salah satu keris dengan ceritanya yang begitu melegenda adalah keris buatan Mpu Gandring yang dimiliki oleh Ken Arok karena dapat membuatnya menjadi penguasa Kerajaan Singasari kala itu.

  1. Kepercayaan

Zaman dahulu, masyarakat asli Suku Jawa adalah penganut agama Budha, Hindu, dan kepercayaan adat atau Kejawen.

Kepercayaan ini mengarah pada tradisi, budaya, ritual, seni, tindak-randuk, dan filosofi masyakarat Jawa.

Kini, sebagian besar Suku Jawa memeluk agama Islam dan sisanya memeluk agama Kristen dan Katolik.

  1. Ragam Kuliner

Budaya Suku Jawa juga tidak lepas dari kulinernya. Mayoritas hidangan Jawa memiliki kuah kental dengan rasa gurih betpadu dengan sedikit rasa manis.

Penyebarannya yang begitu luas membuat kuliner khas Jawa juga sangat beragam. Berikut beberapa rekomendasi kuliner tradisional Jawa yang wajib kamu coba:

  • Rujak Cingur

Kuliner khas Jawa yang pertama berasal dari wilayah Jawa Timur, rujak cingur.

Hidangan ini dibuat dari potongan buah, tahu, sayur, dan siraman bumbu rujak yang dibuat dari petis, bawang putih, gula merah, kacang goreng, dan cabai yang dihaluskan.

Mirip dengan rujak pada umumnya, ya? Bedanya, rujak khas Jawa Timur ini ditambah dengan cingur atau mulut sapi.

Rasanya ternyata sangat enak dan segar, lho! Apalagi kalau kamu menyantapnya dengan kerupuk.

Rasa gurih, pedas, manis, dan segar menyatu dengan sempurna dalam mulut.

  • Tahu Petis

Masuk ke wilayah Jawa Tengah, ada cemilan legendaris yang tidak boleh kamu lewatkan, yaitu tahu petis.

Jajanan ini berupa tahu yang digoreng, lalu diisi dengan saus petis yang dibuat dari ikan dengan kuah rebusan udang yang dimasak hingga mengental.

Perpaduan rasa manis, gurih, dan asin akan sangat menggoyang lidah. Tahu petis sangat pas dinikmati selagi panas dengan secangkir teh hangat di sore hari.

  • Gudeg

Melanjutkan ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, kamu tidak boleh melewatkan hidangan khasnya yang begitu populer, gudeg.

Banyaknya penjual kuliner ini membuat Jogja tak hanya dijuluki sebagai Kota Pelajar, tetapi juga Kota Gudeg.

Hidangan ini berupa nangka muda yang diolah dengan bumbu rempah pilihan, disajikan bersama dengan kuah kental, suwiran daging ayam dan telur bacem.

Tak ketinggalan, sayur krecek sebagai pelengkap dengan rasa pedas yang sangat lezat.

Gudeg sendiri hadir dengan dua varian, yaitu gudeg basah dan kering. Masing-masing punya rasa yang begitu unik.

  • Nasi Gandul

Kalau kamu mampir ke Pati, kamu tidak boleh lupa mencicipi kuliner khasnya, nasi gandul.

Kuliner ini terdiri dari nasi putih, daging sapi, dan telur yang disiram dengan kuah santan berwarna kecoklatan.

Disajikan dalam piring yang beralaskan daun pisang, nasi gandul sangat nikmat disantap bersama dengan kerupuk dan teh hangat.

Demikian tadi ragam budaya Suku Jawa yang menarik untuk diketahui.

Selain punya budaya yang unik, Jawa juga punya berbagai destinasi wisata menarik untuk dikunjungi, lho!

Avatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *