banner Iklan

Program Jargas Gratis di Bontang Sudah Lama Tak Dinikmati Warga, Masyarakat Desak Pemerintah

Agu
Ilustrasi Jaringan gas gratis (ist)

Bontang – Menjadi salah satu kota penghasil gas bumi terbesar di Indonesia, tak mengherankan jika masyarakat daerah bontang bisa menikmati jaringan gas (jargas) untuk penggunaan rumah tangga secara gratis.

Namun kota dengan semboyan Bessai Berinta ini, sejak 6 tahun terakhir tidak lagi merasakan program jargas gratis.

Lanataran itu masyarakat Kota Bontang berharap program pemasangan jargas alam gratis ke rumah-rumah bisa kembali dirasakan.

Diketahui pada 2018 sebanyak 5.005 sambungan rumah dari Kementerian ESDM. Sejak saat itu Bontang tak pernah lagi kebagian.

Syahril, salah satu Ketua RT di Kelurahan Tanjung Laut mengusulkan agar Pemerintah Kota Bontang dapat melakukan lobi-lobi ke pusat. “Kami sebagai warga berharap sambungan jaringan gas bisa dirasakan semua masyarakat. Kalau bisa merata lah bu, ” ujarnya saat PT BME selaku pengelola jargas menggelar sosialisasi water Heater di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang yang dihadiri Wakil Wali Kota Najirah, Jumat (1/3).

Menurutnya, ongkos pemasangan jargas mandiri tanpa subsidi pemerintah mustahil bisa dilakukan warga yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata. “Bagi yang mampu mungkin bisa, sedangkan yang penghasilannya tidak menentu, ini yang mesti dipikirkan pemerintah,” ujarnya.

Untuk biaya pemasangan jargas mandiri terbilang cukup mahal. Sekitar Rp5 juta hingga Rp7juta, tergantung tingkat kerumitan dan panjang pipa.

Smentara itu, Supervisor Layanan Umum PT BME, Bursan Tahir, mengatakan Pemerintah Kota Bontang melalui bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) sempat mengusulkan penambahan kuota sambungan jaringan gas ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Pertamina.

Alih-alih mendapat sinyal positif, usulan itu justru belum mendapat lampu hijau. “Alasannya waktu itu masih banyak daerah tetangga kita yang belum dapat jatah. Makanya Bontang ditahan dulu,” ujarnya.

Bursan masih ingat betul, di bawah komando Menteri ESDM kala itu, Ignasius Jonan, mengatakan bahwa Bontang bakal jadi salah satu City Gas. Bersama Kota Palembang dan Tarakan. “Pak Jonan waktu itu menargetkan Bontang sebagai City Gas. Tapi setelah berganti menteri sudah enggak ada kabarnya lagi,” ujarnya.

Dia menambahkan, Kota Bontang memiliki 30 titik jaringan yang dapat mengalirkan gas ke rumah penduduk. Satu titik bisa menampung 1.000 sambungan rumah. “Nah yang tersambung saat ini kan 18 ribu SR artinya masih bisa dialirkan ke 13 sambungan sisanya,” kata dia.

Sementara, Wakil Wali Kota Bontang, Najirah, mengatakan dirinya akan berkoordinasi langsung dengan Wali Kota Bontang Basri Rase. “Akan kami bahas lagi dengan Pak Wali. Karena jargas ini sangat dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat, ” ucapnya.

Diketahui, Kota Bontang sudah tiga kali mendapatkan program jargas. Pengembangan jargas sudah dilakukan secara bertahap sejak era Wali Kota Adi Darma 2011 (3.960 SR), kemudian berlanjut di masa kepemimpinan Wali Kota Neni Moerniaeni tahun 2017 (8.000 SR) dan terakhir di tahun 2018 (5.005 SR). Saat ini total jaringan gas rumah tangga di Kota Bontang mencapai 18 ribu SR. (*)

Avatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *