Sekda Berikan Catatan Penting Untuk KRB BPBD Kab.Berau Tahun 2025-2029
Berau, Gayamnews.com — Pemerintah Kabupaten Berau, berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, menggelar Diskusi Publik penyusunan draf Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Tahun 2025-2029.
Kegiatan tersebut diadakan pada Jumat, 27/09/2024, di Ruang RPJPD Bapelitbang, Tanjung Redeb.
Pada kesempatan itu, hadir Muhammad Said, selaku Sekretari Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, untuk membuka Acara tersebut secara lansung.
Dalam sambutanya Muhammad Said mengatakan, ada beberapa catatan penting yang mesti dibahas pada diskusi penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bancana di Berau, untuk tahun 2025-2029, tentang mitigasi becana alam.
Menurut Muhamad Said, di Berau selama ini cukup nyaman, walaupun ada bencana, itu pun bersifat tahunan. Ia mengambil contoh bencanan banjir dan kebakaran Hutan, unsur-unsur penting pasti sudah paham apa yang mereka harus lakunkan untuk menghadapi bencana tersebut.
“Artinya kita sudah tau kira-kira tugas dan fungsi kita masing-masing itu seperti apa, contoh BPBD menyediakan posko pengungsian, Kemudian Dinas sosial menyediakan logistik, Satpol Pp, Polisi, dan TNI menyediakan Personil,”ucapnya
“yang kedua ada bencana kebakaran hutan dan lahan, mungkin dari beberapa tahun sebelumnya, yang musim kemaraunya cukup panjang, alhamdulilah tahun ini musim kemarau tidak begitu panjang dan ada saja curah hujan,” lanjutnya.
Kedua bencana alam tersebut menurut M.Said, seluruh elemen penting yang menanganinya dan Masyarakat sudah pasti tau, cara mengatisipasinya dengan peralatan yang ada.
Kemudian Muhammad said juga menyampaikan, terkait gempa yang terjadi beberapa minggu yang lalu di Kabupaten Berau, hal tersebut juga menjadi peyang mesti antisipasi.
“BMKG sudah memasang alat seismograf di Kabupaten Berau, termasuk di Pulau Maratua, itu terpasang untuk mengatisiap bencana yang akan terjadi di kabupaten berau,”pungkasnya
Dirinya mengatakan, pentingnya mitigas bencana, merupakan bentuk dari antisipasi bencana yang tidak terduga, karena jika hanya mengandalkan alat pendeteksi gempa atau Tsunami, itu juga tidak dapat menghindari bencana yang akan terjadi.
“Oleh Sebab itu, mengapa perlunya mitigas bencana, supaya bisa mengurangi dampak dan resiko yang di tumbulkan bencana itu sendiri,”tutupnya saat menyampaikan sambutan sebelum membuka acara.(Adv)