Ananda Moeis Soroti Rencana Datangkan Petani dari Luar, Tegaskan Pentingnya Peran Petani Lokal dan Generasi Muda
Samarinda, Gayamnews.com – Kebijakan Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, yang tengah menjajaki kerja sama dengan petani dari Jawa Barat dalam rangka peningkatan produktivitas sektor pertanian di Kaltim menuai tanggapan dari Wakil Ketua II DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.
Menurutnya, langkah kolaboratif antarprovinsi merupakan sesuatu yang positif, namun perhatian terhadap penguatan potensi lokal tak boleh diabaikan dalam prosesnya.
“Kita apresiasi inisiatif Gubernur, baik melalui kolaborasi dengan provinsi lain seperti Jawa Barat maupun kegiatan benchmarking. Namun, jangan sampai hal ini mengabaikan petani di Kaltim yang perlu lebih diberdayakan,” ujar Ananda, Sabtu (17/5/2025).
Ananda menyoroti perlunya peningkatan kapasitas petani di daerah sendiri. Menurutnya, perluasan jaringan pertanian hendaknya juga disertai dengan akses lebih besar terhadap teknologi pertanian, pelatihan intensif, dan penyediaan infrastruktur memadai untuk para petani lokal.
Di sisi lain, dirinya juga menyambut baik arah pembangunan pertanian yang menyasar generasi muda melalui program Petani Milenial. Ia menyebut, transformasi pertanian masa depan akan sangat ditentukan oleh keterlibatan generasi muda yang siap berinovasi.
“Petani milenial harus visioner, adaptif dengan teknologi, dan berinovasi. Jangan terjebak pada metode konvensional yang normatif,” tegasnya.
Ananda pun mengajak anak-anak muda Kaltim, terutama di Samarinda, untuk tidak ragu mengambil peran dalam sektor pertanian modern. Baginya, pertanian harus dilihat sebagai sektor dinamis yang memerlukan gagasan segar dan strategi digital agar bisa bersaing dan bertahan di era baru.
“Pertanian bukan hanya soal bertahan, tapi juga berkembang. Generasi muda harus membawa terobosan, seperti memanfaatkan smart farming atau pemasaran digital,” tambahnya.
Terkait dukungan DPRD, ia menjelaskan bahwa meskipun kewenangan langsung dalam hal pertanian terbatas, lembaganya tetap memberikan kontribusi konkret melalui pengadaan bibit unggul serta penguatan program berbasis teknologi.
“Kami akan mendorong program yang mendukung petani milenial, termasuk memastikan distribusi bibit unggul dan pendampingan berbasis teknologi,” jelasnya.
Terakhir, Ananda menegaskan bahwa sektor pertanian akan maju jika seluruh pemangku kepentingan berperan aktif dan menjaga keseimbangan antara inovasi dan akar budaya lokal.
“Kita perlu kolaborasi, tetapi yang tidak melupakan akar lokal. Petani milenial adalah masa depan, tapi mereka butuh dukungan nyata,” pungkasnya. (Adv)
