Andi Satya: Edukasi Gizi Kepada Ibu Hamil adalah Langkah Kongkrit Menekan Angka Stunting
Samarinda, Gayamnews.com – Tren angka stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami penurunan. Pada tahun 2023, prevalensi stunting tercatat sebesar 17%, dan menurun menjadi sekitar 14% di tahun 2024. Sementara itu, data tahun 2025 masih dalam proses pengumpulan data.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menyampaikan bahwa penurunan ini tidak lepas dari komitmen kuat seluruh tingkatan pemerintahan dalam memprioritaskan program penanganan stunting.
“Stunting bukan lagi isu baru yang asing di masyarakat. Saat ini, semua lapisan masyarakat sudah mengenal stunting dan pemerintah pun menjalankan berbagai program untuk menekan angka stunting,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (24/5/2025).
Menurut Andi Satya, penanganan yang tepat harus dilakukan sejak dini, bahkan sebelum anak dilahirkan. Fase krusial disebutnya sebagai seribu hari pertama kehidupan.
“Periode kritis penanganan stunting adalah seribu hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga bayi berusia dua tahun (sekitar 2000 hari). Kalau sudah lewat masa itu, pemberian gizi tambahan tidak akan memberikan manfaat optimal,” jelas Andi Satya.
Ia menggarisbawahi bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi, khususnya bagi ibu hamil dan bayi baru lahir, menjadi kunci utama dalam mencegah stunting.
“Tentu kita berharap program ini berjalan optimal sehingga angka stunting dapat terus menurun dan Indonesia mencapai target kesehatan yang diharapkan,” harapnya. (Adv)
