banner Iklan
banner Iklan

Apansyah Soroti Ketimpangan Infrastruktur Jalan, Tekankan Pemerataan Pembangunan

Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Apansyah.

Samarinda, Gayamnews.com – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Apansyah, menyoroti infrastruktur jalan menyusul data dari Dinas PUPR Pera Kaltim yang menyebutkan bahwa dari total 931 kilometer jalan provinsi, hanya 763 kilometer yang dinyatakan dalam kondisi baik.

Sisanya, sebanyak 168 kilometer, tersebar di delapan kabupaten/kota dan berada dalam kondisi rusak.

Apansyah menilai situasi ini cukup mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan cepat serta terencana.

“Faktor utama kerusakan jalan ini dipicu oleh sistem drainase yang kurang baik serta lambannya penanganan saat terjadi kerusakan. Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama,” kata Apansyah, Kamis (26/6/2025).

Pemprov Kaltim tahun ini telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,6 triliun untuk sektor Bina Marga. Dana ini akan digunakan untuk peningkatan kualitas jalan, pemeliharaan rutin, serta pembangunan jembatan.

Namun, Apansyah menekankan bahwa penggunaan anggaran sebesar itu harus merata di seluruh wilayah.

“Pemerataan itu penting. Dari kawasan pesisir, pedalaman, sampai jalur penghubung antardesa, semuanya harus masuk dalam rencana pembangunan. Jangan sampai ada yang tertinggal,” tegasnya.

Apansyah juga menyinggung proyek besar seperti pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ia menyambut baik proyek tersebut, namun mengingatkan agar tidak melupakan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah pedesaan.

“Jalan tol memang merupakan proyek strategis, tetapi saya ingin memastikan bahwa jalan penghubung desa juga mendapatkan perhatian yang seharusnya. Kita tidak boleh membiarkan masyarakat kecil merasa terabaikan,” ujarnya.

Ia menilai bahwa proyek-proyek besar seharusnya berjalan beriringan dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari megahnya proyek nasional, tetapi juga dari terpenuhinya akses masyarakat terhadap jalan yang layak. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *