Damayanti Soroti Sistem Pendidikan, sebut Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Merupakan Dikotomi Pendidikan
Samarinda, Gayamnews.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, menyoroti kebijakan pendidikan pemerintah daerah yang dianggap berpotensi menciptakan dikotomi dalam dunia pendidikan.
Ia menyampaikan kritik terhadap istilah sekolah rakyat dan sekolah unggulan yang dinilai dapat mengkotak-kotakkan kualitas pendidikan.
Damayanti menilai seharusnya tidak ada perbedaan kualitas antara sekolah-sekolah di bawah naungan pemerintah.
Menurutnya, setiap lembaga pendidikan selayaknya menjadi tempat belajar yang unggul dan layak bagi seluruh anak.
“Sebenarnya kalau saya sendiri secara pribadi kurang serak, karena bagaimanapun tidak boleh yang mengotak-ngotakan mana sekolah rakyat, mana sekolah unggulan,” kata Damayanti saat ditemui, Jumat (20/2025).
Ia menekankan pentingnya pemerataan mutu pendidikan di seluruh sekolah negeri. Menurutnya, semua sekolah harus menjadi unggulan, terlepas dari sebutannya.
“Tetapi bagaimana setiap sekolah itu adalah unggulan, setiap sekolah itu memiliki kualitas yang layak, yang pas buat anak-anak kita mendapatkan pendidikan,” ujarnya.
Lebih jauh, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyinggung keberadaan sekolah swasta yang kerap menjadi pilihan utama para orang tua meskipun berbayar.
Menurutnya, ini menunjukkan adanya ketimpangan kualitas antara sekolah negeri dan swasta.
“Kalau kita melihat swasta ini kan rata-rata dari kualitasnya itu lebih baik sehingga ambil pungutan ya, SPP gitu kan. Nah ini seharusnya menjadi introspeksi dari pemerintah,” ungkapnya.
Ia pun mendorong pemerintah provinsi untuk mengevaluasi mutu sekolah negeri agar bisa bersaing secara kualitas dengan sekolah swasta.
“Pemerintah provinsi harus mencatat bahwa sekolah-sekolah di bawah naungannya juga harus memiliki kualitas yang bagus, seperti sekolah swasta yang jadi idaman orang tua meskipun berbayar,” tegas Damayanti.
Damayanti juga menyebut bahwa dominasi sekolah swasta dalam menarik minat masyarakat paling terasa di jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama.
“Biasanya yang tingkat SD, SMP itu yang lebih greget ya, jadi rebutan lah jadi orang tua,” tutupnya. (Adv)
