banner Iklan
banner Iklan

LSD Ditemukan di Kaltim, Distanak Berau Siap Antisipasi

Poto ternak Sapi di Kabupaten Berau (Aset: Rin/gayamnews)

Berau, Gayamnews.com – Kasus penyakit  Lumpy Skin Disease (LSD) yang melanda hewan ternak, telah ditemukan Dinas Peternakan provinsi Kalimantan Timur. Sebanyakan 50 kasus telah terjadi di Kabupaten Paser, Kukar, dan Samarinda.

Merespon situasi tersebut, Dinas Tanaman Pangan Horticultural dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Berau, mulai bergerak cepat untuk  mengantisipasi penyakit ternak yang melanda sapi dan kerbau tersebut.

Iwan Kadianto selaku medic veteriner (Dokter Hewan) Distanak Berau, mengatakan, hingga kini kabupaten Berau masih terbilang aman, dan belum ada ditemukan. Ia menjelaskan penyebaran penyakit hewan tersebut, pada dasarnya melalui seranggan yang meyerang, dan akibatnya dapat menyebabkan benjol-benjol pada tubuh hewan, bahkan menyebabkan kematian.

“Lumpy Skin Disease (LSD), itu penyebarannya melalui serangga, gejalanya benjol-benjol dan hewan ternak mengalami demam, bahkan berujung kematian. Untuk di Berau sendiri sampai sekarang belum ada kasus tersebut. Jadi gejala klinis atau temuan tim lapangan hingga ini belum ada,” tutur Iwan Kadianto Dokter Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Berau, pada jumat, (17/01/2025).

Iwan juga menjelaskan, pihaknya melalui 6 Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat kesehatan hewan yang ada di Berau, sangat rutin melakukan pemeriksaan terkait seluruh kondisi hewan ternak.

“Jadi kami melalui enam UPT pusat kesehatan Distanak di wilayah Berau, di segah, gunung tabur, Biatan, Talisayan, Batu putih. Disana ada medic atau dokter hewan yang biasa melakukan pelayana, untuk merawat hewan para perternak, kami selalu rutin melakukan pengecekan” katanya.

Ia juga menuturkan pihaknya juga sudah mewaspadai dan  mengetahui gejala LSD, sehingga para tenaga medis hewan yang tersebar, telah siap menanggulangi apabila wabah tersebut melanda hewan ternak khususnya sapi dan kerbau.

“Walaupun kami sudah tau gejala penyakit hewan tersebut, tentu kami waspada. Kami juga sudah meminta bantuan vaksin dari Dinas Peternakan provinsi Kaltim, mudah-mudah bisa cepat datang,” imbuhnya.

Ia juga baru baru ini mengetahui,  bahwa kasus tersebut telah masuk di Kabupaten Kutai Timur. Sehingga ia berharap kepada Dinas Peternakan Kaltim untuk segera mengirim vaksin, agar ketika wabah itu hadir di Berau Distanak dapat bergerak cepat.

“Saya juga baru-baru ini dapat kabar, bahwa penyakit hewan tersebut telah masuk di Kutim,  sebanyak dua ekor sapi telah mati dengan gejala seperti yang saya jelaskan tadi. Oleh karena itu kami berharap dari provinsi bisa segera mengirim vaksin, sehingga kami bisa antisipasi,” pungkasnya. (rin)

Redaksi
Redaksi
Avatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *