banner Iklan

Rasman Rading Sarankan Perubahan Komposisi Kurikulum SKOI Kaltim untuk Maksimalkan Prestasi Atlet

Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kalimantan Timur, yang didirikan pada 2011, sempat menghasilkan sejumlah atlet yang berprestasi di tingkat nasional dan daerah. Namun, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa prestasi atlet SKOI menurun sejak pengelolaannya beralih ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas) Provinsi Kaltim.

“Prestasi atlet SKOI sejak dipegang Diknas cenderung menurun,” ungkap Rasman saat berbincang dengan media beberapa waktu lalu. Ia menilai bahwa penurunan tersebut perlu segera ditangani agar SKOI bisa kembali menjadi pusat pengembangan atlet yang unggul.

Menurut Rasman, salah satu penyebab utama penurunan prestasi adalah ketidakseimbangan dalam komposisi kurikulum SKOI, yang lebih menekankan pada pendidikan akademik dibandingkan dengan pembinaan olahraga prestasi.

“Komposisi yang ideal adalah 30% pendidikan dan 70% olahraga. Dengan fokus yang lebih besar pada pembinaan olahraga, atlet akan lebih berkembang dan siap untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” jelas Rasman.

Rasman menambahkan bahwa untuk meningkatkan kualitas atlet, perlu ada perubahan dalam pendekatan pengelolaan SKOI. Evaluasi menyeluruh dan penyesuaian kurikulum yang lebih tepat akan memberi dampak positif bagi prestasi atlet-atlet muda Kalimantan Timur.

Dengan perubahan yang tepat, Rasman yakin SKOI dapat kembali menjadi lembaga yang mencetak atlet berprestasi, tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga di kancah nasional dan internasional.

Avatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *