Tak Mau Bergantung Hanya pada Sektor Pertambangan, DPRD Kaltim Dorong Pemprov Maksimalkan Sektor Lain untuk Tingkatkan PAD
Samarinda, Gayamnews.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) didorong untuk mulai serius mencari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru yang lebih berkelanjutan.
Dorongan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, yang menyoroti kecenderungan daerah yang masih terlalu bergantung pada sektor pertambangan batu bara.
Sapto menyampaikan hal itu menyusul adanya prediksi menurunnya nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim pada 2026. Dari sebelumnya sebesar Rp20 triliun, anggaran diperkirakan menyusut menjadi Rp18 triliun.
Ia menegaskan, fluktuasi geopolitik global menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan karena dapat berdampak besar pada ekonomi nasional maupun daerah, apalagi bagi Kaltim yang selama ini masih mengandalkan ekspor batu bara sebagai penopang utama pendapatannya.
“Saya yakin kalau kondisi negara geopolitik baik, kemudian negara dalam kondisi baik, iklim investasi baik, maka akan meningkatkan pendapatan negara maupun nanti PAD, itu pasti ya,” ucapnya saat ditemui awak media di Kantor Gubernur Kaltim, Minggu (11/5/2025).
Melihat kondisi tersebut, Sapto mendorong Pemprov untuk mulai memaksimalkan potensi dari sektor lain yang selama ini belum tergarap optimal. Salah satunya adalah potensi pemanfaatan alur Sungai Mahakam, yang memiliki panjang 0 hingga 12 kilometer dan menjadi kewenangan penuh provinsi.
“Potensi-potensi ini sampai sekarang belum termaksimalkan. Padahal menurut kita ini pendapatan yang luar biasa,” bebernya.
Sebagai langkah konkret, DPRD Kaltim saat ini tengah menyusun rancangan peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang pengelolaan pendapatan dari alur Sungai Mahakam.
Melalui Perda ini, Pemprov diharapkan memiliki dasar hukum yang kuat untuk menarik retribusi terhadap kapal-kapal yang melintasi Jembatan Mahakam, yang merupakan aset milik Pemprov Kaltim. (Adv)
