Banjir Berau 2025 Terbesar Dalam Sejarah
Berau,Gayamnews.com – Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, beberapa hari terakhir, tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah banjir Berau, hingga menggenangi 9 kampung lebih.
Bahkan air meluas hingga ke pusat Kota Tanjung Redeb dan membuat banyak warga kesulitan beraktivitas, terutama di kampung-kampung terdampak, seperti Tumbit Melayu, Tumbit Dayak, Pegat Bukur, dan Kelay.
Curah hujan yang cukup tinggi, terjadi sejak Selasa (24/3/2025) lalu, hingga memicu air hulu Sungai Kelay meluapan.
Akibatnya menimbulkan banjir di sembilan kampung yang tersebar di empat kecamatan, yakni Teluk Bayur, Sambaliung, Kelay, dan Segah.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Ade Heryadi menyebut, bahwa bulan April ke Mei, adalah periode transisi ke musim kemarau.
“Mulai akhir Juni diprakirakan masuk musim Kemarau,” kata Ade, berdasarkan keterangan yang diterima gayamnews.
Ade mengatakan, prediksi curah hujan di bulan April untuk wilayah Berau bagian barat (Kelay dan sebagian Segah) dalam kategori tinggi, antara 300-400 mm dengan sifat hujan diatas normalnya.
“Untuk wilyah Berau secara umum curah hujan kategori menengah antara 200-300 mm,” ungkapnya.
Menurutnya, faktor pengendali iklim atau cuaca yang mempengaruhi cuaca saat ini adalah suhu permukaan laut di laut sulawesi yang masih hangat (anomali positif 0.8-1.0)⁰C, adanya konvergensi di wilayah Berau serta gelombang low frequency dan gelombang rossby yang aktif sampai tanggal 3 April 2025.
“Konsisi lokal labilitas atmosfer sedang sampai kuat yang berkontribusi dan mendukung pertumbuhan awan hujan terus menerus di wilayah Berau,” ungkapnya pada Selasa (1/04/2025).
Faktor cuaca dari tanggal 24-27 Maret lalu, curah hujan turun dengan kategori lebat sampai sangat lebat.Sehingga, luapan air dari hulu bersamaan dengan pasang air laut yang tinggi menyebabkan wilayah kota yang dekat dengan bantaran sungai Segah dan Kelay serta anak sungainya menjadi tergenang.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Masyhadi mengaku, pihaknya terus memantau situasi dan mendistribusikan bantuan darurat ke kampung-kampung terdampak.
Banjir yang terjadi di beberapa kampung, seperti Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, ketinggian air mencapai 2 meter. BPBD Berau mengimbau warga untuk tetap waspada dan menjauhi lokasi berisiko tinggi.
“Kami fokus bersiaga di lokasi banjir untuk membantu warga. Kami juga imbau kepada warga untuk tetap waspada,” tegasnya.
Masyhadi mengungkapkan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk membangun dapur umum di Kampung Pegat Bukur.
“Kami telah koordinasikan lebih lanjut dengan Dinsos,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melengkapi peralatan masak yang dibutuhkan. Tak hanya itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis, juga telah mengarahkan Batalyon Artileri Medan 18/Buritkang untuk membangun dapur umum guna membantu masyarakat terdampak.
“Keterbatasan personel BPBD dalam menangani dapur umum sudah dapat diatasi dengan adanya bantuan dari TNI-Polri yang siap membantu memasak di dapur umum BPBD,” pungkasnya.(*)









