Berburu Takjil ! Masyarakat Tanjung Redeb Padati Pasar Ramadan
Berau,Gayamnews.com – Ribuan Masyarakat Kota Tanjung Redeb ramai memadati pasar ramadhan di halaman masjid Agung Baitul Hikmah, Kabupaten Berau, pada Minggu, (02/03/2025).
Antusiasme ini dikarenakan gemarnya masyarakat Tanjung Redeb dalam mencari menu berbuka, setiap kali bulan Ramadan tiba. Tak ayal masyarakat setempat berbondong-bondong memadati pasar Ramadan demi memperoleh jajanan yang mereka inginkan.
Ketua Masjid Agung Baitul Hikmah, Hikmah Kafrawi selaku penanggungjawab pasar Ramadan tersebut menjelaskan, pada Ramadan kali ini pihaknya menyediakannya tenda berjumlah 35 tenda, namun kata dia banyak juga masyarakat yang berjualan membawa tenda sendiri.
“Tahun ini kami menyediakan tenda untuk masyarakat berjualan takji hanya ada 34, mengingat banyak juga tenda yang sudah tidak layak makanya kami sediakan dengan jumlah itu saja,” ujarnya kepada katakaltim.
Kafrawi pun mengatakan, antusiasme masyarakat tahun 2025 tak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, cukup padat. Hal itu terlihat dari penuhnya parkiran kendaraan yang terdapat di halaman masjid.
“Selain pengunjung yang memadati pasar, bisa kita lihat padatnya parkiran kendaraan di masjid,” ungkapnya.
Namun demikian, selain padatnya pengunjung, ia juga menjelaskan ada penambahan dari jumlah penjual takjil pada tahun ini.
“Untuk penjual takjil sendiri, tahun ini agak bertambah, itu ditandai dengan banyak tenda-tenda baru yang berdiri di lokasi pasar, tahun kemarin sangat sedikit,”tukasnya.
Kafrawi juga menegaskan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi bagi siapa saja yang ingin berjualan di halaman masjid. Oleh karena itu ia pun berjanji akan menambah jumlah tenda pada tahun depan agar masyarakat tanjung Redeb tidak repot mendirikan tenda secara pribadi.
“Untuk tahun depan kami komitmen, InsyaAllah akan ada penambahan tenda bagi penjual, tujuannya cuma satu agar masyarakat bisa sama-sama merasakan manfaatnya, dengan berjualan takjil di sini, InsyaAllah semua dapat berkahnya,” Pungkasnya. (*)

