Dispusip Gelar Sosialisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi, Sekda Berau : Perpustakaan Harus Menjadi Wadah Inspirasi
Berau, Gayamnews.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Berau, mengadakan sosialisasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi, dalam mengembangkan perpustakaan dan mengoptimalkan penggunaan dana desa, serta pihak ketiga.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan di hotel Palmy pada selasa, (08/10/2024) dengan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Berau Muhammad Said yang membuka Acara.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Karsipan Berau Yuda Budisantoso menyebutkan pada saat sambutanya, dasar hukum DISPUSIP mengadakan agenda tersebut ialah UU Nomer 43 Tahun 2007 tentang perpustakan dan Peraturan Perpusnas nomor 3 tahun 2023 tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kemudian peraturan mentri desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 7 tahun 2023 tentang rincian prioritas penggunan dana desa, dan yang ke empat keputusan mentri Desa PDT dan transmigrasi nomor 3 tahun 2024 tentang panduan pengelolaan taman baca oleh masyarakat.
Serta surat edaran bersama Mentri Desa perencanaan dan pembangunan desa transmigrasi dengan Kepala Perpusnas nomor 2 tahun 2024 tentang peningkatan budaya literasi melalui taman baca masyarakat atau perpustakaan desa.
“Sejak pelaksanaan program Taman Baca Masyarakat, ditahun 2019 awal hingga saat ini, kita sudah mereflikasi program ini ke 26 desa atau kampung, dengan segala kegiatan-kegiatan, termasuk juga kita mendapatakan bantuan dari perpustakaan nasional, seperti PC Komputer, TV, Rak buku terkait dengan (TPBIS) Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial,” ucap Yuda.
Adapun sambutan yang disampaikan oleh Muhammad Said selaku Sekkab Berau pada acara tersebut, ia menjelaskan perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakan yang memaksimalkan fungsi dari perpustakan tersebut, tidak hanya sebagai wadah membaca tetapi bisa menjadi inspirasi.
” Perpustakaan yang berbasiskan inklusi sosial adalah yang memaksimalkan fungi perpustakaan tersebut” ungkapnya.
“Fungsi dari perpustakaan, bukan hanya wadah membaca, tetapi fungsi perpustakaan inklusi itu adalah bagaimana bisa menjadi inspirasi orang yang menggunakannya,” tuturnya.
Muhammad Said juga menyampaikan catatan penting bagi perangkat dinas yang bertugas untuk mengembangkan perpustakaan demi menyelaraskan kebutuhan masyarakat setempat yang lebih aplikatif.
“Beberapa catatan kami, yaitu pertama bagaimana literasi itu mampu mendekatkan ilmu terapan, diberbagai daerah, itu berbeda spesifikasinya, contoh kampung yang ada di Pulau Drawan atau Kecamatan Maratua, tentu literasinya yang terkait adalah tentang Perikanan,” ujarnya.
“Kemudian berbeda pula jika wilayah tersebut dekat dengan sentra pertanian, maka yang dibutuhkan adalah buku-buku yang berkaitan dengan budidaya pertanian,” lanjutnya.
Dari contoh tersebut ,menurut Sekkab Berau merupakan hal penting yang mesti dilakukan para petugas terkait, agar wadah perpustakaan bukan hanya untuk membaca bagi masyarakat, tetapi juga mampu memberikan inspirasi bagi masyarakat.(Adv/rin)