banner Iklan

DPD PTI Kaltim Dilantik, Akbar: Optimalisasi Teknologi Dibidang Pertanian

DPD PTI Provinsi Kalimantan Timur Saat Prosesi Pelantikan (dok.ist)

Balikpapan, Gayamnews.com — Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda Tani Indonesia (PTI) Provinsi Kalimantan Timur Periode 2024-2029 resmi dilantik. Berlangsung di Hotel Horison Sagita, Balikpapan pada (14/10/2024).

DPD PTI Provinsi Kalimantan Timur dilantik dengan Akbar Patompo sebagai pemimpin. Beserta dengan pengurus yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Timur.

Pelantikan ini dihadiri langsung oleh Sekertaris Jendral DPP PTI, R.S.Suroyo Jr sekaligus melantik DPC PTI se- Kalimantan Timur.

Ketua DPD PTI Provinsi Kalimantan Timur, Akbar Patompo mengatakan bahwa di tengah meningkatnya jumlah penduduk ini juga menjadi tantangan. Dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur yang kian meningkat tiap tahunnya. Bahkan pada pertengahan 2024 ini telah tercacat sebanyak 4.045.858 jiwa.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, kebutuhan beras di Kalimantan Timur sebesar 339.709 ton pertahun. Sementara produksi beras hanya 132,02 ribu ton yang bahkan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 139,27 ribu ton.

Hal ini juga disebabkan terjadinya penurunan luas panen padi prov.kaltim tahun 2023 sebanyak 7,89 ribu hektare atau 12,14 persen dari tahun 2022 sebesar 64,97 ribu hektare menjadi 57,08 ribu hektare di tahun 2023.

“Alih fungsi lahan pun menjadi ancaman dan tantangan petani dan harga jual pangan yang tidak menentu disertai kondisi SDM petani berkurang karena usia dan jumlah penyuluh pertanian semakin sedikit karena masuki usia pensiun,” ucap Akbar dalam Pidatonya.

Sementara disisi lain, kata Akbar jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP) Kaltim adalah 205.927 rumah tangga serta jumlah usaha kaltim adalah 210.582 unit yang terdiri dari 210.037 usaha pertanian perorangan (UTP), 342 Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan 203 Usaha Pertanian Lainnya (UTL).

“Jika dibandingkan 10 tahun lalu, jumlah RTUP hanya mengalami peningkatan 14 persen atau sebanyak 25.313,” sambungnya.

Dirinya juga menyampaikan, terjadi peningkatan ketika telah melewati umur milenial atau petani menjadi profesi pilihan terakhir ketika telah melewati masa milenial. Tercatat jumlah petani milenial kaltim sebanyak 45.567.

“Dari semua itu, mereka lebih tertarik bergedak di bidang holikultura dibanding di tanaman pangan,” ujarnya.

Ia juga akan mengupayakan mengatasi ancaman dan tantangan kedepannya, juga melihat kondisi lahan di provinsi kalimantan timur memerlukan penggunaan teknologi yang tepat guna dan turut melibatkan petani-petani milenial dalam mengoptimalisasi.

“Penggunaan teknologi demi meningkatkan produktifitas lahan pertanian,” jelasnya.

Ketua yang baru saja dilantik tersebut juga menambahkan, bahwa perlunya menciptakan generasi muda petani yang mandiri dan bermutu. Agar menciptakan kolaborasi dan inovasi disertai dengan program-program yang langsung melibatkan mereka secara kelompok atau melalui instantis pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi dalam memproduksi pangan di kawasan yang menjadi program ketahanan pangan kedepannya.

Sehingga, dapat diartikan program ini bukan hanya sekedar laboratorium atau study tour belaka melainkan menjadi pelaku dalam produksi pangan.

“Sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi pemuda untuk menjadi seorang petani yang cerdas dan berkualitas,” pungkasnya. (mit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *