banner Iklan

Kekuasaan Presiden Suriah Bashar Al-Assad Ditumbangkan Pemberontak

Presiden Suriah (Aset; Kompas.com)

DAMASKUS, Gayamnews.com -Kekuasaan Presiden Bashar al-Assad telah berakhir. Peristiwa ini terjadi setelah pemberontak merebut Damaskus dalam serangan kilat yang mengguncang pusat kekuasaan rezim Assad.

Assad meninggalkan Damaskus, Dua perwira senior Suriah melaporkan bahwa Assad meninggalkan ibu kota menggunakan pesawat menuju lokasi yang tidak diketahui.

Pesawat Syrian Air terlihat terbang ke arah pesisir sebelum tiba-tiba berbalik arah dan menghilang dari radar. Namun Tidak ada konfirmasi mengenai siapa yang berada di dalam pesawat.

Dilansir Reuters, pemberontak mengeklaim bahwa Damaskus kini bebas dari Assad. Ribuan orang turun ke jalan di ibu kota, melambai-lambaikan bendera dan meneriakkan “Kebebasan.”

Di pusat kota, warga merayakan jatuhnya simbol pemerintahan Assad, termasuk penghancuran poster-poster presiden dan patung mendiang ayahnya, Hafez al-Assad.

Homs Jatuh, Simbol Kekalahan Assad

Hanya beberapa jam sebelum pemberontak merebut Damaskus, kota strategis Homs juga jatuh ke tangan mereka setelah pertempuran singkat. Homs, yang pernah menjadi pusat perlawanan, sekarang menjadi simbol kekalahan Assad.

Ribuan tahanan dibebaskan dari penjara di kota tersebut, sementara pasukan pemerintah mundur secara panik. Keberhasilan pemberontak di Homs memutus jalur logistik utama antara Damaskus dan wilayah pesisir, benteng terakhir sekte Alawite Assad serta lokasi pangkalan militer Rusia.

Komandan pemberontak Hassan Abdul Ghani mengumumkan, operasi pembebasan pedesaan Damaskus sedang berlangsung dan pasukan pemberontak kini fokus mengonsolidasikan kendali penuh atas ibu kota.

Implikasi Regional

Kejatuhan Assad mengejutkan para pemimpin Arab dan memicu kekhawatiran ketidakstabilan situasi di kawasan Timur Tengah. Dalam pernyataan bersama, Qatar, Arab Saudi, Mesir, Iran, Turkiye, dan Rusia menyerukan solusi politik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Perang saudara Suriah, yang dimulai pada 2011, telah melibatkan kekuatan asing, memunculkan kelompok jihad, dan menyebabkan krisis pengungsi besar-besaran. Kelompok pemberontak terkuat, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya berafiliasi dengan Al Qaeda, kini memegang kendali atas sebagian besar wilayah strategis. (*)

Redaksi
Redaksi
Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *