Legislator Kaltim Dukung Pengembangan Sektor Kelautan Berau, Soroti Kendala Distribusi Ikan
Samarinda, Gayamnews.com – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah, menilai potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Berau belum dimanfaatkan secara optimal.
Ia menyebut, kekayaan laut Berau yang melimpah seharusnya bisa menjadi salah satu sumber ekonomi.
“Terkait dengan potensi perikanan di Berau sendiri, saat ini kita melihat belum terlalu maksimal,” ucap Syarifatul saat ditemui, Rabu (28/5/2025).
Ia menjelaskan, karena kelautan merupakan bagian dari kewenangan pemerintah provinsi, maka harus ada sinergi yang kuat untuk mendorong daerah-daerah yang memiliki potensi laut seperti Berau agar bisa berkembang lebih maju.
“Namun kita ingin ke depannya, kelautan ini kan juga merupakan kewenangan dari provinsi, sehingga dapat membersamai daerah-daerah yang ada potensi lautnya,” katanya.
Menurut Syarifatul, pengelolaan sumber daya laut seperti ikan, terumbu karang, dan rumput laut harus menjadi perhatian karena bernilai ekonomi tinggi dan bisa menjadi sumber penghidupan masyarakat pesisir.
“Tidak hanya pariwisata aja, karena di situ juga ada sumber kekayaan sumber daya alam, ikan, terumbu karang juga rumput laut,” tambahnya.
Ia mengatakan, hasil perikanan seharusnya bisa diolah dan dikembangkan di daerah sendiri untuk kemudian dikirim ke luar daerah dengan label Berau.
“Itu kan juga bisa dimaksimalkan, bisa kita olah sendiri dan nantinya kita akan kirim ke luar,” tegasnya.
Namun, kondisi saat ini justru sebaliknya. Ia mengungkapkan bahwa ikan-ikan dari Berau sebagian besar masih dikirim ke Tarakan terlebih dahulu sebelum dipasarkan ke daerah lain, sehingga tidak membawa nama daerah Berau.
“Namun kenyataannya ikan-ikan itu banyak yang dikirim ke Tarakan baru nanti diedarkan ke mana-mana, kalau begitu kan tidak ada capnya Berau sama sekali,” ucapnya.
Lebih lanjut, Syarifatul menyatakan keinginannya untuk mendorong adanya kerja sama dengan investor agar hasil laut bisa langsung dikelola di Berau dan mendorong perputaran ekonomi di dalam daerah.
“Jadi kalau misalnya ada investor yang ingin bekerja sama, saya pribadi sangat ingin ada hal seperti itu karena perputarannya sangat besar di Berau, tidak perlu lagi dikirim keluar,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan keluhan dari nelayan yang sering mengalami kesulitan ketika pasokan ikan melimpah, namun pemasaran dan penjualannya sulit.
“Dan ini juga menjadi keluhan, kalau misalnya ikan lagi banyak-banyaknya tapi kalau penjualannya agak susah, masyarakat kasihan juga tidak dapat apa-apa,” Katanya.
Tak hanya itu, penguatan sektor kelautan menurutnya juga sangat penting dalam hal penyerapan tenaga kerja lokal.
“Yang paling utama juga penyerapan tenaga kerjanya,” pungkas Syarifatul. (Adv)
