banner Iklan
banner Iklan

Legislator Kaltim Soroti Masalah Sampah, Dorong Pengelolaan Berbasis Komunitas dan Ramah Lingkungan

Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin.

Samarinda, Gayamnews.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin, menyoroti permasalahan pengelolaan sampah yang dinilainya masih jauh dari ideal, khususnya di kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan.

Ia menegaskan perlunya perubahan mendasar agar pengelolaan sampah menjadi lebih tertata, ramah lingkungan, serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

Salehuddin menilai, persoalan sampah bukan semata-mata soal tumpukan yang terlihat, melainkan berakar pada sistem manajemen yang lemah serta pengawasan yang kurang maksimal.

“Selama ini yang kita lihat hanya tumpukan sampah, tapi masalah utamanya ada di manajemen dan lemahnya pengawasan. Masyarakat akhirnya membuang sampah sembarangan karena sistem yang tidak berjalan baik,” ungkapnya kepada awak media pada Rabu (14/5/2025).

Dorong Bank Sampah Jadi Solusi Ekonomi

Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan, ada dua aspek utama yang memperburuk situasi pengelolaan sampah di wilayahnya, yakni minimnya fasilitas pembuangan yang layak dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Sebagai solusi, Salehuddin menilai penguatan konsep bank sampah harus menjadi prioritas. Ia memandang konsep tersebut bukan hanya sekadar solusi pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai peluang pengembangan ekonomi masyarakat.

“Ini juga pendidikan ekonomi. Kita bisa mendaur ulang, menghasilkan nilai tambah, dan membuka lapangan usaha kecil. Sudah terbukti berhasil di beberapa wilayah,” tegasnya.

Libatkan Komunitas, Kurangi Ketergantungan pada Teknologi Tinggi

Lebih lanjut, ia menilai bahwa upaya pengelolaan sampah akan lebih efektif jika berbasis komunitas.

Salehuddin menyebut bahwa ketergantungan pada teknologi canggih belum tentu efektif diimplementasikan di daerah yang kondisi sosial dan infrastrukturnya berbeda dengan kota-kota besar lainnya.

Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas lebih efektif dibanding hanya mengandalkan teknologi tinggi, yang belum tentu cocok dengan kondisi daerah.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi untuk menangani permasalahan sampah yang berimbas pada kesehatan warga. Ia berharap Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan bisa bersinergi dalam merancang program-program yang langsung dirasakan masyarakat.

“Tidak harus menunggu alat canggih. Mulai saja dari langkah-langkah kecil yang realistis dan bisa langsung dirasakan manfaatnya. Yang penting ada kemauan politik dan dukungan dari bawah,” paparnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Salehuddin memastikan DPRD Kaltim siap mendukung alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk penguatan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *