banner Iklan

Pemkab Berau Tekankan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata ke OPD

Berau,Gayamnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka menyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.

Pada kesempatan itu Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menekankan bahwa momen Musrenbang ini menjadi titik awal strategis untuk menentukan arah pembangunan daerah lima tahun ke depan.

Ia menjelasakan bahwa seluruh OPD harus berpikir secara kolaboratif dalam mengoptimalkan seluruh potensi daerah, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya pariwisata.

“Pengelolaan potensi pariwisata harus terencana dan lintas sektor. Tidak cukup hanya melibatkan dinas pariwisata, tetapi seluruh OPD harus mengambil peran,”tuturnya.

“Baik dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM, hingga pelestarian budaya,” sambungnya.

Ia menyebut sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi yang bisa mendorong pertumbuhan pelaku UMKM, membuka lapangan kerja, menjadikannya sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memperkuat citra Berau sebagai destinasi unggulan di Kalimantan Timur.

Namun, semua itu hanya bisa dicapai dengan pengelolaan yang integratif dan berkelanjutan.Bupati juga menyoroti pentingnya sinergi antarsektor seperti kesehatan, pendidikan, PUPR, perhubungan, pangan, hingga permukiman.

Setiap OPD diminta untuk menyusun program yang mendukung konektivitas, kenyamanan wisatawan, serta menjaga keasrian lingkungan hidup.

“Pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata harus dirancang dengan pendekatan multisektor. Tidak bisa lagi kita bekerja sendiri-sendiri. Kita harus membangun dengan semangat superteam,” tegasnya.

Lebih jauh, Sri juga menyoroti tantangan budaya yang dihadapi daerah seiring dengan meningkatnya arus kunjungan dan keterbukaan informasi.

Ia meminta Dinas PPKBP3A untuk memainkan peran aktif dalam menjaga nilai-nilai ketimuran dan memperkuat karakter generasi muda.

“Pariwisata jangan sampai menjadi celah masuknya budaya negatif. Maka dari itu, pembangunan sektor ini harus tetap berpijak pada nilai-nilai lokal,” imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan, termasuk dalam sektor pariwisata, tidak bisa hanya bertumpu pada peran pemerintah saja.

Kolaborasi dengan legislatif, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat sipil menjadi kunci agar RPJMD 2025–2029 mampu menjawab tantangan yang semakin kompleks.

“Tidak ada superman, tidak ada superwoman. Yang ada adalah superteam. Mari kita susun masa depan Berau dengan kekuatan kolektif,” tutupnya.(*)

Redaksi
Redaksi
Avatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *