PJ Gubernur Kaltim Berikan Rekomendasi Bagi Doktor Muda Melanjutkan Studi Spesialis
Kaltim, Gayamnews.com – Permasalahan Dunia medis, masih menjadi hal yang krusial di Kalimantan Timur, hal itu ditandai dengan masih kurangnya tenaga doktor spesialis. Sehingga Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan kesehatan.
Wujud dari komitmen tersebut, dibangunya sejumlah rumah sakit di beberapa wilayah juga akan ditingkatkan guna pemerataan layanan kesehatan. Namun, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengungkapkan ketersediaan dokter spesialis di Kalimantan Timur masih sangat minim.
Guna mengatasi permasalahan itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik telah memberikan surat rekomendasi kepada masyarakat Kalimantan Timur lulusan kedokteran untuk melanjutkan pendidikan spesialis di perguruan tinggi terbaik di Nasional.
Menurutnya kesempatan untuk menjadi doktor spesialis di Kaltim sangat terbuka lebar.Terutama di daerah Kabupatan Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) yang mana saat ini masih kekurangan doktor spesialis.
Ia juga berpesan, kepada dokter muda ketika ingin melanjutkan studi doktor spesialis, tentu harus meningkatkan kapasitas agar dapat memenuhi syarat yang ditentukan oleh universitas
“Kepada dokter muda, tolong tingkatkan kapasitas anda dan kemampuan anda karena kita kekurangan doktor spesialis. Kuncinya, silahkan sekolah setinggi-tingginya,” ujar pada, (29/12/2024)
Lebih jelasnya,Ia bahkan mengungkapkan guna peningkatan jumlah dokter spesialis di Kaltim pada tahun 2024 ini, dirinya telah banyak memberikan rekomendasi kepada lulusan kedokteran untuk melanjutkan sekolah dokter spesialis.
Ada ratusan yang berhasil saya rekomendasi. Tapi memang cukup banyak yang tidak lolos administrasi saat seleksi,” ungkapnya.
Kata Akmal Malik, seluruh perguruan tinggi memiliki kualifikasinya sendiri. Kemarin di Universitas Hasanuddin di Makassar hanya ada satu orang yang lolos dari kaltim.
“Kebetulan itu rekomendasi saya. Tapi ayo dokter muda tingkatkan pendidikan karena kita kekurangan doktor spesialis,” cetus Akmal Malik.(*)

