banner Iklan
banner Iklan
banner Iklan

Presiden Joko Widodo Kunjungi Pasar Sanggam Adji Dilayas, Masyarakat Berau Antusias

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (dok.istimewa)

Berau, Gayamnews.com — Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD) Berau pada Kamis, (26/9/2024). Presiden Jokowi tiba di Bandara Udara Kalimarau, Teluk Bayur pada pukul 12.35 WITA.

Kemudian, langsung menuju ke PSAD yang tiba pada pukul 12.55 WITA. Masyarakat pun menyaksikan kehadiran orang nomor satu di Indonesia ini. Presiden Joko Widodo bersama rombongan tiba di Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau, sekitar pukul 11.50 WITA.

Kedatangan Presiden RI disambut langsung Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, Kapolres Berau AKBP Steyven Jonly Manopo, Danrem 091/ Aji Surya Natkesuma Brigjen TNI Anggara Sitompul, serta Danlantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Ferry Supriady.

Tarian “Harmony of Banuanta” Menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat Kalimantan Timur yang harmonis dan memiliki toleransi tinggi.

Presiden Jokowi turut mengenakan baju adat Dayak Gaai dan langsung menuju Pasar Sanggam Adji Dilayas untuk melakukan peninjauan. Untuk mengetahui harga pangan dan perikanan yang ada di Pasar tersebut. Kemudian melanjutkan kunjungannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai Berau.

Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa dirinya untuk pertama kali berkunjung ke Kabupaten Berau. Dirinya juga terkejut dengan antusias masyarakat yang luar biasa.

“Ini kan pertama kali saya ke Kabupaten Berau, antusias masyarakat disini. Karena masyarakat kan baru pertama kali juga,” ucapnya.

“Saya juga tadi mengecek dan mengunjungi pedagang di Pasar. Harganya baik, Bagus, dan stabil,” sambungnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa Kabupaten Berau merupakan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka, penyuplaian pangan perlu diketahui asalnya dari mana.

“Jadi kan, ada Ibu Kota Nusantara, seharusnya Kabupaten disekitar haru tau apa yang menjadi kebutuhan. Seperti, suplai beras dari mana, suplai sayur. Karena ini merupakan kesempatan dan peluang masyarakat,” pungkasnya. (mit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *