Tegas ! Pemkab Berau Larang PKL Berjualan Jika Tak Bisa Jaga Kebersihan
Berau, Gayamnews.com – Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih Mas menegaskan komitemnenya untuk menjaga keindahan Kabupaten Berau agar terbebas dari sampah yang mengganggu kebersihan Bumi Batiwakkal.
Hal itu ia sampaikan, usai menghadiri peringatan hari lingkungan sedunia di hotel merqure. beberap hari yang lalu, bersama Dinas Lingkuungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau.
Sri Juniarsih memamparkan perosalan krusial sampah saat ini, yang dimana itu dihasilkan pedangan kaki lima di Tanjung Redeb yang semakin meningkat, belum lagi jumlah penduduk Berau semaki hari semakin meningkat pula. Sehingga potensi produksi sampah harus bisa teratasi.
“Saya bisa mencontohkan untuk pedagang kaki lima (PKL), itu kan sudah semakin banyak, karena Berua ini dengan jumlah penduduk hampir 300 ribu, automatis jumlah produksi sampah akan meningkat kerena kebutuhan masyarakat yang mengandung plastik,” ucapnya, pada Selasa (28/07/2025).
Ia juga menyoroti, pedagang yang tidak disiplin dalam menjaga kebersiah saat berjualan di ruang publik, makan dengan kondisi seperti itu pemkab berua akan mengambil langkah tegas untuk melarang para penjual yang tidak bisa menjaga kebersihan.
“Nah Para pedangan yang tidak bisa bertanggungjawab dengan sampahnya masing-masing dan tidak bisa menjaga keberisihan lokasi berjulannya dengan baik karena aktivitas berjualannya, maka mereka tidak boleh berjualan, ini akan menjadi komitment kami,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sri juniarsih meyampaikan, kebijakan ini bukan bertujuan menghalangi masyarakat yang ingin berjualan, namun demi meningkatkan kesadaran dan menjaga keberishan kota agar tetap baik.
“Tujuan kami bukan untuk mempersulit pedagang, tapi untuk menjaga fasilitas yang sudah disediakn Pemkab kepada masyarakat bisa dirawat, dengan sebaik-baiknya,” terangnya.
Pemkab Berau sendiri akan membuat kebijaka-kebaijakan yang akan dilakukan, diantaramnya sosialisasi penerapan biopori serat peningkatan bank sampah setiap wilayah.
“Yang pertaman biopor, itu akan kami sosialisasikan biopor,, memilh sampah, yang bisa hancur itu kita masukan ke lubang biopori, sementara yang tidak bisa, itulah yang kita masukan ke bank sampah,”jelasnya.
“Bank sampah bukan hanya tempat penampungan, tapi sekarangkan bernilai, dari sampah plastik, sampah minuman kaleng dan lain-lain, nah itulah yang bisa dijadikan tabungan oleh masyarakat,”sambungnya.
Dia juga menjelaskan, saat ini sampah plastik kini dapat dimanfaatka menjadi sesuatu yang berharga apabila masyarakat dapat mengolahnya.
“Sampah pelastik, itu juga bisa dijadiakn usaha biji plastik yang tentu saja akan bernilai ekonomi bagi masyarakat,” bebernya.
Bupati Berau pun mengingatkan, menjaga lingkungan tetap baik dan bersih perlu adanya kerja sama yang kolektif sehingga kota akan selalu bisa bersih dari sampah.
“Kalau kita tidak menyadari, dan tidak memulai saat ini maka siapa lagi yang akan sama-sama membersihakan dan menjaga serta merawat berau, sementara potensi daerah kita adalah wisata,” pungkasnya.(*/Adv)

