Tepian Kolektif: Silangan Arus Itulah Nama Kegiatannya
Berau, Gayamnews.com – Komunitas Kesenian Tepian Kolektif Kabupaten Berau, menggelar pembukaan acara persentasi Publik dan Gelar Arsip “Silangan Arus” dalam rangka memperingati Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2024,yang berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Rawat PKN Regional Kalimantan” dan diselenggarakan di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tanjung Redeb, pada Kamis, (28/11/2024).
Primadana Afandi selaku Direktur Tepian Kolektif menuturkan, bahwa Kegiatan Silangan Arus, bertujuan agar para seniman bisa saling terhubung, sebab tepian kolektif diamanatkan menjadi Narahubung untuk mengumpulkan aktivitas kreatif yang ada di Kaltim dan Kaltara, khususnya di Berau.
“Silangan arus salah satu tujuannya adalah, agar semua Seniman bisa saling terhubung. Karena memang tepian kolektif yang menginisiasi program ini, telah diamanatkan menajdi hub untuk menghubungkan para seniman,”ujarnya.
Dirinya menyebutkan kolaborasi pada kegiatan ini, tidak hanya Seniman Berau yang terlibat, namun ada juga Seniman Kaltara yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Silangan Arus.
“Dalam kegiatan ini kami juga melibatkan, Teman-teman Seniman dari kaltara, makanya ada sekitar 7 seniman yang terlibat dalam residensi kali ini, intinya program silangan arus ini tujuannya adalah agar Seniman saling terhubung, baik itu dari Ide, gagasan ataupun program-program lainnya,”ungkapannya.
Diakhir wawancara, Prima juga mengatakan, akan selalu konsisten untuk terus membuat program seperti Silangan Arus, agar para seniman di kaltim maupun kaltara bisa terus terhubung.
“Kita selalu berharap, kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan, dan kami memang selalu konsisten untuk tetap berkegiatan, berprogram seperti ini, karena memang sangat penting sekali jika kami terus terhubung dengan teman-teman yang lain,”ungkap prima saat di wawancarai gayamnews.
Prima juga berharap, kegiatan yang akan dilaksanakan pada 28 hingga 30 November 2024 tersebut, dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi seniman dan khusus masyarakat sekitarnya.
Menurutnya kegiatan tersebut sangat baik untuk mengangkat budaya kearifan lokal dan dapat memberikan pengetahuan agar bisa menjadi pandangan-pandangan tertentu dimasa depan serta dapat menjadi bahan referensi mitigasi bencana alam.(rin)