Komunitas Litersasi Gerobooks Berau Gelar Kelas Bahasa Isyarat
Berau,Gayamnews.com – Komunitas Literasi Gerobooks Berau, gelar kelas bahas isyarat sebagai upaya untuk mengenalkan kepada masyarakat, metode komunikasi no verbal yang diperuntukan kepada penyadang disabilitas khususnya tuna rungu (orang yang tidak dapat mendengar).
Pendiri Grobooks Berau, Risna Harjayanti, mengatakan pihaknya ingin mengenalkan dan membiasakan bahas isyarat sebagai media komunikasi yang tidak asing bagi masyarakat luas.
Sehingga dengan adanya kelas bahasa isyarat ini, diharapkan para peserta yang hadir dapat memahami arti bahasa isyarat dari setiap sinyal gerak tangan tuna rungu ketika berkomunikasi.
“Tujuan kami mengadakan kelas ini adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat secara universal,” ucapnya, pada Sabtu (14/06/2025).
Selain itu, ia menambahkan bahwa komunitas Gerobooks berencana akan melaksana kegiatan yang tidak hanya diperuntukan kepada orang-orang yang dapat mendengar secara jalas saja.
Namun dengan adanya kelas ini diharapakan dapat menjadi penghubung antara orang penyandang tuna rungu dengan yang orang biasa lainya.
“Kedepanya kita ingin kegiatan Gerobooks itu inkelusif, tidak hanya untuk sahabat dengar, tapi juga bisa kepada sahabat tuna rungu,” katanya.
Risna menjelaskan kegiatan literasi sebenarnya tidak hanya tentang baca dan menulis yang bisa dilakukan, namun ia menuturkan kegiatan seperti yang pihaknya lakukan belajar bahasa isyarat juga termasuk dala ketegori literasi.
“Literasi itukan tidak hanya baca tulis, makanya kami memperkenalkan kegitaan yang lain juga, tentunya yang kreatif dan juga edukatif salah satunya dengan seperti belajar bahasa isyarat ini,” jelasnya.
Ia pun berharap pembelajaran bahasa isyarat ini dapat bermanfaat bagi para peserta yang hadir, sehingga dapat diaplikasikan saat di butuhkan.
“kegiatan belajar bahasa isyarat ini merupakan yang pertama kalinya kami adakan, kedepanya Gerobooks mungkin akan lebih mematangkann lagi, contohnya dibuatkan buku panduan atau materi yang mendukung sebagai bahan ajar,” (*)

