banner Iklan

Subandi Desak Penanganan Banjir Terpadu, Kolam Retensi Dianggap Solusi Efektif

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi. (Ist)

Samarinda,Gayamnews.com – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, kembali menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda Kota Samarinda.

Ia menilai bahwa penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial dan harus dirancang sebagai upaya jangka panjang yang menyeluruh dan terukur.

Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Samarinda, Subandi mendorong Pemerintah Kota untuk segera mengambil langkah nyata yang berdampak signifikan terhadap pengurangan risiko banjir, terutama di kawasan yang kerap terdampak genangan air.

Salah satu usulan strategis yang terus ia perjuangkan adalah pembangunan kolam retensi di wilayah hulu Sungai Karang Mumus. Infrastruktur ini dinilainya mampu menjadi penyangga utama dalam mengendalikan volume air saat hujan deras.

“Sebagai wakil rakyat dari Dapil Samarinda, saya terus mendorong agar Pemerintah Kota mengambil langkah-langkah yang lebih serius dan terencana dalam mengatasi persoalan banjir,” ungkap Subandi saat ditemui pada Jumat (9/5/2025).

“Pembangunan kolam retensi di hulu Sungai Karang Mumus merupakan langkah preventif yang sangat penting untuk mengendalikan luapan air,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keberadaan kolam retensi berfungsi bukan hanya menampung air sementara, melainkan menjadi bagian dari sistem pengelolaan air perkotaan yang terintegrasi. Dengan demikian, aliran air hujan tidak membebani drainase di kawasan padat penduduk.

“Jika pembangunan kolam retensi ini segera direalisasikan, dampaknya akan sangat besar terhadap pengendalian banjir di Samarinda. Ini adalah langkah antisipatif jangka panjang, bukan hanya solusi sesaat,” tegasnya.

Subandi juga menyambut baik perhatian Wali Kota Samarinda, Andi Harun terhadap isu banjir yang dijadikan sebagai salah satu program prioritas. Namun, menurutnya, semangat tersebut harus dibuktikan dengan langkah-langkah konkret di lapangan, termasuk dari sisi penganggaran dan percepatan pembangunan.

“Komitmen politik tentu sangat penting, tetapi tidak akan berarti tanpa diiringi tindakan yang konkret. Pemerintah Kota harus menjadikan pembangunan kolam retensi ini sebagai bagian dari rencana strategis penataan ruang, mitigasi bencana, serta pengendalian tata air di kota ini,” lanjutnya.

Ia pun menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar setiap rencana pengendalian banjir bisa diimplementasikan secara optimal.

“Ini adalah tanggung jawab bersama. Kita semua harus bergerak dalam satu visi untuk mewujudkan Samarinda yang lebih aman, nyaman, dan tangguh terhadap bencana. Jangan sampai setiap musim hujan selalu diwarnai dengan keresahan masyarakat akibat banjir,” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *