banner Iklan

Syarifatul Sya’diah Dorong Sektor Pariwisata Jadi Alternatif Ekonomi Baru di Berau

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya'diah

Samarinda, Gayamnews.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui DPRD Kaltim mulai menggencarkan pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Berau.

Langkah ini disebut sebagai upaya diversifikasi ekonomi yang selama ini terlalu bergantung pada sektor pertambangan.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus terus dipercepat untuk mendukung tumbuhnya sektor pariwisata.

“Terkait dengan infrastruktur di Berau sendiri saat ini terus digenjot karena kita ingin menjadikan pariwisata sebagai sebagai alternatif,” terangnya saat ditemui, Rabu (28/5/2025).

Menurut Syarifatul, ketergantungan ekonomi daerah terhadap sektor tambang membuat Berau rentan terhadap tidak menentunya harga barang pokok dan dampak sosial yang ditimbulkan.

“Karena selama ini kita terus terang Berau ini sangat bergantung dengan sektor pertambangan sehingga sudah saatnya kita mulai menggiatkan sektor-sektor lain yang punya potensi salah satunya pariwisata,” tambahnya.

Ia menyebut bahwa pengembangan pariwisata membutuhkan kerja sama lintas sektor, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Termasuk, keterlibatan perusahaan yang beroperasi di Berau untuk ikut serta mendukung agenda pembangunan daerah.

“Hal ini mulai kita galakkan, kita harus bersinergi dengan semua stakeholder karena kita tidak bisa berdiri sendiri dan juga dengan perusahaan-perusahaan dapat membersamai visi misi gubernur dan wakil gubernur terpilih dan juga poin utamanya di sektor pariwisata,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa DPRD Kaltim terus memperjuangkan pengembangan sektor ini agar menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Berau.

“Kami juga di provinsi berjuang untuk mewujudkan agar sektor pariwisata ini menjadi pendapatan alternatif bagi Kabupaten Berau bukan hanya tambang saja,” ujarnya Syarifatul.

Selain pariwisata, ia juga menyebut sektor lain seperti pertanian dan kelautan memiliki potensi besar yang apabila digarap dengan serius akan memberikan hasil maksimal.

“Sektor pertanian, kelautan, itu semua punya potensi yang luar biasa namun sampai sekarang belum tersentuh dengan baik jadi perlu kerja sama,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberadaan perusahaan tambang di daerah harus mampu memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat dan tidak sekadar menyisakan permasalahan lingkungan atau sosial.

“Mudah-mudahan seperti batu bara jika diolah di sana bisa mengurangi pengangguran dan mengurangi kemiskinan sehingga dampak-dampak dari perusahaan itu tidak meresahkan masyarakat dan memang nyata adanya ekonomi yang berputar di sana,” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *